(Analisis Tema Pelapisan Sosial Dan
Kesamaan Derajat)
Manusia dikatakan mahluk
sosial yaitu mahluk yang di dalam hidupnya tidak bisa melepaskan diri dari
pengaruh manusia lain. Manusia dikatakan mahluk sosial, juga di karenakan pada
diri manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain. Ada
kebutuhan sosial (social need) untuk hidup berkelompok dengan orang lain.
Seringkali didasari oleh kesamaan ciri atau kepentingan masing-masing. Dengan demikian sesama manusia harus saling memiliki rasa
mengasihi, menghormati agar selalu tentram, damai dan bisa saling bantu.
Bayangkan jika banyak permusuhan dengan sesama, maka tidak akan terbentuk
kerjasama juga sulit untuk mendapatkan hidup yang tentram.
Apabila dilihat dari sudut pandang ekonomi, orang itu
tergolong dalam 3 golongan yaitu orang yang kaya sekali, orang yang menengah
dan orang yang melarat. Seperti yang diutarakan oleh Aristoteles "Dalam
tiap negara terdapat tiga unsur, yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang
melarat sekali, mereka yang melarat sekali dan mereka yang berada
ditengah-tengahnya.” Indonesia adalah negara dengan masyarakat yang
memiliki kriteria seperti yang dijelaskan oleh Aristoteles. Tetapi hal ini
membuat sebagian dari mereka yang berada digololngan kaya sekali memiliki sikap
angkuh, sombong, dan tidak memiliki rasa empati. Dan banyak dari mereka yang
berada digolongan bawah terasa terinjak injak harga dirinya karena sikap dan
tingkah laku para golongan atas.
Dalam Islam kesamaan derajat antar manusia merupakan ajaran
pokok Islam, dengan demikan Allah menciptakan manusia menjadi berbagai bangsa dan etnis agar
mereka saling mengenal, saling mengasihi dan saling menolong. Semua manusia
adalah keturunan Adam yang diciptakan dari tanah. So, untuk sebagian orang yang berada di golongan atas
janganlah bersombong, menghina antar sesama karena hal itu sangat tidak pantas
dan Allah sangat membenci orang seperti itu. Seperti dalam Surah Al-Hujurat
ayat 13 yang artinya:
“Wahai
manusia, sesungguhnya Aku menciptakan kamu sekalian terdiri dari laki-laki dan
perempuan, dan Aku menjadikan kalian berbagai bangsa dan berbagai suku agar
kalian saling mengenal, sesungguhnya paling mulya kalian di sisi Allah adalah
ketaqwaan kalian, sesungguhnya Allah maha Mengetahuai dan maha Waspada”.
Maka dari
itu Islam mengukur derajat seseorang berdasarkan tingkat ketaqwaanya bukan dari
mereka orang yang kaya sekali, menengah dan melarat sekali. So, tidak ada yang
perlu lagi dibedakan. Karena dipandangan Allah S.W.T manusia itu semuanya sama.
Referensi :
- http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/mkdu_isd/bab6-pelapisan_sosial_dan_persamaan_derajat.pdf
0 komentar:
Posting Komentar