Minggu, November 15, 2015

Masyarakat Dengan Lingkup Yang Berbeda

(Analisis Tema Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan)



Secara umum, Pengertian masyarakat adalah sekumpulan individu-individu yang hidup bersama. 
Menurut ahli, Soerjono Soekanto. Masyarakat pada umumnya memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut ;
  • Manusia yang hidup bersama; sekurang-kurangny terdiri atas dua orang
  • Bercampur atau bergaul dalam jangka waktu yang cukup lama. Berkumpulnya manusia akan menimbulkan manusia baru. Sebagai akibat dari hidup bersama, timbul sistem komunikasi dan peraturan yang mengatur hubungan antarmanusia. 
  • Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan 
  • Merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan karena mereka merasa dirinya terkait satu sama lain. 

Dilihat dari menetapnya, masyarakat dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu masyarakat perkotaan dan masyarakat perdesaan. Masyarakat perkotaan yang mana kita ketahui itu selalu identik dengan sifat yang individual, matrealistis, penuh kemewahan,di kelilingi gedung-gedung yang menjulang tinggi, perkantoran yang mewah, dan pabrik-pabrik yang besar. Sedangkan masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang pada umum nya masih memegang nilai-nilai cultural kebudayaan dan adat-adat yang leluhur mereka ajarkan. Dari masing – masing dari kedua golongan ini memiliki sifat kehidupan yang berbeda. Untuk mengetahui kedua sifatnya, bias dilihat dari ciri – cirinya.
Ciri – Ciri Masyarakat Perkotaan        :
a.       Biasanya banyak warga kota yang individualisme tanpa mementingkan orang lain.
b.      Lebih sering terkena oleh dampak globalisasi.
c.       Tidak taat pada aturan
d.      Suka bertindak seenaknya
e.       Memiliki penduduk yang banyak
f.       Dapat mengurus dirinya sendiri tidak tergantung pada orang lain
g.      Jalan pikiran yang rasional
Ciri – ciri Masyarakat Pedesaan          :
a.       Sederhana
b.      Menjunjung tinggi norma – norma yang berlaku didaerahnya
c.       Sering ketergantungan terhadap orang lain
d.      Suka tidak percaya terhadap orang kota
e.       Demokatis dan religious
f.       Lugas/ berbicara apa adanya


Dapat disimpulkan bahwa kedua golongan ini memiliki cara hiidup yang bertolak belakang baik itu dari lingkungannya, kebiasaannya, budaya, perilakuknya, pola pikirnya hingga jumlah pendudukpun berbeda. Masyarakat kota lebih cenderung memikirkan terhadap perkembangan jaman, sedangkan masyarakat lebih tradisional meski mengikuti perkembangan jaman juga tetapi masyarakat pedesaan terpaku pada adat dan kebudayaan. Sebetulnya masyarakat kota juga memiliki adat dan budaya tetapi karena banyak budaya yang masuk dari luar sehingga budaya dari masyarakat kota tidak terlalu kental.
Referensi :



Saling Menghargai Salah Satu Ajaran Islam

(Analisis Tema Pelapisan Sosial Dan Kesamaan Derajat)

Manusia dikatakan mahluk sosial yaitu mahluk yang di dalam hidupnya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh manusia lain. Manusia dikatakan mahluk sosial, juga di karenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain. Ada kebutuhan sosial (social need) untuk hidup berkelompok dengan orang lain. Seringkali didasari oleh kesamaan ciri atau kepentingan masing-masing. Dengan demikian sesama manusia harus saling memiliki rasa mengasihi, menghormati agar selalu tentram, damai dan bisa saling bantu. Bayangkan jika banyak permusuhan dengan sesama, maka tidak akan terbentuk kerjasama juga sulit untuk mendapatkan hidup yang tentram.


Apabila dilihat dari sudut pandang ekonomi, orang itu tergolong dalam 3 golongan yaitu orang yang kaya sekali, orang yang menengah dan orang yang melarat. Seperti yang diutarakan oleh Aristoteles "Dalam tiap negara terdapat tiga unsur, yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat sekali, mereka yang melarat sekali dan mereka yang berada ditengah-tengahnya.” Indonesia adalah negara dengan masyarakat yang memiliki kriteria seperti yang dijelaskan oleh Aristoteles. Tetapi hal ini membuat sebagian dari mereka yang berada digololngan kaya sekali memiliki sikap angkuh, sombong, dan tidak memiliki rasa empati. Dan banyak dari mereka yang berada digolongan bawah terasa terinjak injak harga dirinya karena sikap dan tingkah laku para golongan atas.



Dalam Islam kesamaan derajat antar manusia merupakan ajaran pokok Islam, dengan demikan Allah menciptakan manusia menjadi berbagai bangsa dan etnis agar mereka saling mengenal, saling mengasihi dan saling menolong. Semua manusia adalah keturunan Adam yang diciptakan dari tanah. So, untuk sebagian orang yang berada di golongan atas janganlah bersombong, menghina antar sesama karena hal itu sangat tidak pantas dan Allah sangat membenci orang seperti itu. Seperti dalam Surah Al-Hujurat ayat 13 yang artinya:

 “Wahai manusia, sesungguhnya Aku menciptakan kamu sekalian terdiri dari laki-laki dan perempuan, dan Aku menjadikan kalian berbagai bangsa dan berbagai suku agar kalian saling mengenal, sesungguhnya paling mulya kalian di sisi Allah adalah ketaqwaan kalian, sesungguhnya Allah maha Mengetahuai dan maha Waspada”.
Maka dari itu Islam mengukur derajat seseorang berdasarkan tingkat ketaqwaanya bukan dari mereka orang yang kaya sekali, menengah dan melarat sekali. So, tidak ada yang perlu lagi dibedakan. Karena dipandangan Allah S.W.T manusia itu semuanya sama.
Referensi :


Rabu, November 11, 2015

Dampak Dari Ketidakjujuran Pejabat Tinggi

(Analisis Tema Warga Negara dan Negara)

Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama muslim, begitupun dengan orang – orang yang menduduki kursi tertinggi di dalam pemerintahan pasti mereka adalah orang – orang muslim. Dan mereka juga seharusnya sudah tau larangan – larangan dalam  islam, salah satunya bahwa orang muslim itu tidak boleh menghianati apa yang telah diamanatkan kepadanya. Dan hal ini sudah jelas ada didalam Al- Quran salah satunya dalam Surat Al – Anfal Ayat 27 yang berbunyi “Hai orang – orang yang beriman, janganlah kamu menghianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu menghianati amanat – amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” Tetapi beberapa pejabat tinggi yang melakukan kecurangan dalam tugasnya, seakan mereka mengabaikan isi dari ayat tersebut dan semakin terus melakukan kecurangan seperti tidak menjalankan sistem pemerintahan dengan bersih dan transparan, melakukan korupsi waktu juga korupsi uang rakyat, dll. Padahal dalam salah satu ayat Al-Quran juga diterangkan bahwa “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”(QS Ar-Rum/30: 41.) Dengan demikian jika seorang pemimpin atau pajabat tinggi melakukan hal – hal yang dilarang Allah S.W.T, seperti melakukan korupsi uang, apalagi uang yang dikorupsinya titipan dari rakyat maka secara tidak sadar akan ada peringatan dari Allah S.W.T seperti terjadinya bencana, musim hujan atau musim panas yang terus menerus melebihi jangka waktu yang biasanya, dll.

Korupsi merupakan hal yang sudah tidak asing lagi bagi suatu negara, khususnya di negara Indonesia. Bagi Indonesia sepertinya korupsi ini sudah dijadikan sebagai budaya bangsa. Kenapa demikian? Karena 10 tahun kebelakang, banyak kasus – kasus korupsi yang muncul sampai sekarangpun yang melakukan korupsi semakin bertambah dan kasus – kasus tersebut masih banyak yang belum selesai. Terutama para pejabat tinggi yang melakukan korupsi selalu bertambah meski sebagian koruptor pejabat tinggi tersebut sudah tertangkap oleh pihak yang berwajib tetap saja para pejabat yang lainnya tidak gentar malah mereka meneruskan korupsinya. Mungkin saja karena pidana yang diberikan bagi koruptor terlalu ringan, sehingga masih banyak yang melakukan korupsi.


Entahlah, saya pikir para koruptor ini memiliki hati yang buta tidak memilki rasa takut lagi dan mereka pikir bahwa hidup itu untuk di dunia saja! Apakah para koruptor itu tidak menyadarinya jika dengan melakukan korupsi akan membuat orang lain merugi. Jika koruptornya pejabat tinggi maka rakyatlah yang akan jadi korbannya. Yang seharusnya rakyat itu memiliki hak penuh untuk sejahtera tetapi para koruptor malah merampasnya sehingga banyak rakyat yang menderita karena masih miskin, masih kelaparan sampai yang mau berobat juga masih ada yang dipersulit. Selain naik atau turunnya harga barang dan jasa, dampak korupsi juga mengakibatkan jatuhnya mutu barang dan jasa. Para perusahaan menyediakan barang dan jasa dengan tidak memperhatikan mutu dan penampilan karena telah menyuap para elit atau pejabat ataupun karena pejabat telah memeras mereka untuk seperti itu. Hal ini sering mengakibatkan dampak korupsi yang lebih besar lagi yaitu kekacauan dalam suatu kelompok bahkan negara yang sekarang ini tanpa kita rasa  terjadi di Indonesia.

Sebenarnya masih banyak dampak dampak lain dari korupsi khususnya yang terjadi di Indonesia, akan tetapi, perlu kita lihat bahwa dampak korupsi diatas merupakan dampak utama yang sudah sangat menghancurkan negara Indonesia ini yang akan melahirkan dampak dampak korupsi lainnya.











Copyright @ 2013 PEREMPUAN PERINDU SYURGA.