Mungkin kau bertanya-tanya tentang
‘diamku’.
Mungkin juga kau sedang mencoba menerka tentang ‘diamku’.
.
Diamku... bukan karena aku tak punya cara untuk sekedar menyapamu.
Aku hanya takut, khawatir menganggu khusyuknya dirimu saat berdua dengan
Tuhanmu.
Maka... kubiarkan kau larut dalam do’a-do’amu.
.
Tak ada diam yang benar-benar diam.
Pun... tak ada do’a seindah do’a yang dilantunkan diam-diam.
.
Tak perlu kau tau kenapa aku memilih diam.
Karena diamku akan membuat semua keadaan lebih baik daripada sekedar
mengecam.
Tak perlu jua kau cari tau kenapa mata dan hatiku pura-pura terpejam,
Sebab aku sedang berusaha agar gejolak dalam hatiku meredam.
Hanya mampu mengadukan pada-Nya akan semua rasa yang sedang terpendam. Semua
ada kisah sendiri
.
Yakin.... akan tiba saatnya do’a-do’a itu dipertenukan. Entah denganmu yang
selama ini kusemogakan, atau dengannya yang menjadikan namaku ada dalam setiap
do’a yang ia semogakan.
.
.
-by : @adakisahsendiri, @akantibasaatnya, @achmadtsbillah
0 komentar:
Posting Komentar