Selasa, Desember 29, 2015

Masyarakat Membutuhkan Agama

(Analisis Tema Agama dan Masyarakat)

Para pakar memiliki beragama pengertian tentang agama. Secara etimologi, kata “agama” bukan berasal dari bahasa Arab, melainkan diambil dari istilah bahasa Sansekerta yang menunjuk pada sistem kepercayaan dalam Hinduisme dan Budhisme di India. Agama terdiri dari kata “a” yang berarti “tidak”, dan “gama” berarti kacau. Dengan demikian, agama adalah sejenis peraturan yang menghindarkan manusia dari kekacauan, serta mengantarkan menusia menuju keteraturan dan ketertiban.
Ada pula yang menyatakan bahwa agama terangkai dari dua kata, yaitu yang berarti “tidak”, dan gam yang berarti “pergi”, tetap di tempat, kekal-eternal, terwariskan secara turun temurun. Pemaknaan seperti itu memang tidak salah karena dala agama terkandung nilai-nilai universal yang abadi, tetap, dan berlaku sepanjang masa. Sementara akhiran a hanya memberi sifat tentang kekekalan dankarena itu merupakan bentuk keadaan yang kekal.
            Maksud agama ialah untuk mempersatukan segala pemeluk-pemeluknya, dan mengikat mereka dalam suatu ikatan yang erat sehingga merupakan batu pembangunan, atau mengingat bahwa, hokum-hukum agama itu dibukukan atau didewankan. Ad-din berarti nasihat, seperti dalam hadis dari Tamim ad-Dari r.a. bahwa Nabi SAW bersabda: Ad-dinu nasihah. Para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, bagi siapa?” Beliau menjelaskan: “Bagi Allah dan kitab-Nya, bagi Rasul-Nya dan bagi para pemimpin muslimin dan bagi seluruh muslimin.” (HR. Muslim, Abu Dawud, Nasa’i dan Ahmad).
Pengertian Masyarakat Menurut An-Nabhani bahwa masyarakat adalah sekelompok individu seperti manusia yang memiliki pemikiran perasaan, serta sistem/aturan yang sama, dan terjadi interaksi antara sesama karena kesamaan tersebut untuk kebaikan masyarakat itu sendiri dan warga masyarakat.
Dalam kehidupan bermasyarakat agama berfungsi sebagai pengatur kehidupan dan mengatasi persoalan-persoalan bermasyarakat agar tidak terjadi kekacauan dan perpecahan, karena agama mengatur hubungan antara manusia dengan penciptanya sekaligus hubungan manusia dengan manusia lainnya, mahluk lainnya dan lingkungannya. Agama mengajarkan apa yang baik dan apa yang buruk untuk kehidupan individu maupun kehidupan bermasyarakat. Di setiap ajaran agama diajarkan bahwa manusia selalu menjaga keharmonisan antara makluk hidup dengan lingkungan sekitar supaya manusia dapat melanjutkan kehidupannya. Secara garis besar agama memiliki fungsi  edukatif (memberikan bimbingan dan pengajaaran dengan perantara petugas-petugasnya), fungsi penyelamatan (di dunia dan akhirat), fungsi pengawasan sosial (meneguhkan dan mengamankan kaidah-kaidah susila yang baik bagi kehidupan moral warga masyarakat), fungsi memupuk persaudaraan dan fungsi transformative (mengubah bentuk kehidupan baru atau mengganti nilai-nilai lama dengan menanamkan nilai-nilai baru yang lebih bermanfaat).
Konflik keagamaan dicegah dengan memantapkan kerukunan hidup umat beragama. Departemen Agama mengambil kebijakan pemantapan kerukunan umat beragama melalui upaya sebagai berikut:
1. Para pembina formal termasuk apatur pemerintah dan para Pembina non formal yakni tokoh agama dan tokoh masyarakat merupakan komponen penting dalam pembinaan kerukunan antar umat beragama.
2. Masyarakat umat beragama di Indonesia yang sangat heterogen perlu ditingkatkan sikap mental dan pemahaman terhadap ajaran agama serta tingkat kedewasaan berfikir agar tidak menjurus kesikap primordial.
3. Peraturan pelaksanaan yang mengatur kerukunan hidup umat beragama perlu dijabarkan dan disosialisasikan agar bisa dimengerti oleh seluruh lapisan masyarakat, dengan demikian diharapkan tidak terjadi kesalah pahaman dalam penerapan baik oleh aparat maupun oleh masyarakat, akibat adanya kurang informasi atau saling pengertian diantara umat beragama.
4. Perlu adanya pemantapan fungsi terhadap wadah-wadah musyawarah antar umat beragama untuk menjembatani kerukunan antar umat beragama.
Diharapkan dengan upaya-upaya tersebut kerukunan umat beragama menjadi mantap sehingga konflik keagamaan dapat dicegah di tanah air tercinta ini.


Referensi : http://mahendraxacti.blogspot.co.id/2013/11/agama-dan-masyarakat.html

Tak Selamanya Teknologi Selalu Menguntungkan Manusia

 (Analisis Tema Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan)

Jika bicara teknologi tak akan habisnya, karena teknologi itu akan terus bekembang dan selalu bermanfaat bagi penggunanya. Akan tetapi dengan semakin berkembangnya teknologi khususnya di dunia industri akan banyak yang terkena dampak dari teknologi tersebut. Kenapa demikian, karena apabila disuatu perusahaan yang bergerak dibidang industri. Pemilik perusahaan tersebut tentunya ingin selalu untung. Dengan adanya teknologi yang membuat sebuah mesin yang akan mempermudah pekerjaan dan akan lebih efektif, efisien maka pemilik perusahaan tersebut akan antusias untuk memiliki mesin tersebut agar bisa semakin untung dalam bisnisnya dan semakin banyaknya sebuah mesin diperusahaan maka akan banyak juga pengurangan tenaga kerja diperusahaan tersebut akhirnya banyak pegawai yang di PHK kemudian menjadi pengangguran karena sulitnya mencari pekerjaan lalu kemiskinan akan membayangi para pengangguran tersebut.


Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tidak semuanya teknologi itu akan membuat semua orang senang, tapi banyak orang – orang yang terkena dampak negatif dari teknologi tersebut. Sehingga pengangguran semakin bertambah dan bertebaran disuatu negara, khususnya di negara Indonesia. Tak hanya itu, selain teknologi  berdampak negatif bagi manusia juga berdampak negatif bagi lingkungan sekitar. Misalnya teknologi yang berada disebuah pabrik maka akan menghasilkan limbah dan limbahnya akan mencemari lingkungan. Kemudian dari teknologi transportasi seperti kendaraan bermotor atau mobil jika terlalu banyak kendaraan yang jalan maka akan terjadi polusi udara.

Sebagai kesimpulan, teknologi pada dasarnya bermanfaat bagi kita semua. Memang ada dampak negatif dari penggunaan teknologi tersebut. So, bijaklah dalam menggunakan teknologi.



Referensi : http://everythingshareonline.blogspot.co.id/2011/11/teknologi-menguntungkan-atau-merugikan.html

Berujung Ketidakakuran Antar Kelompok


(Analisis Tema Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat)

Setiap negara pasti tidak selalu damai, ada saja warganya yang selalu membuat keributan seperti tawuran, kerucuhan pedemo dengan aparat kepolisisan dll. Begitupun dengan Indonesia yang sering terjadi ketidak rukunan antar warganya, sehingga terjadi perkelahian hingga tawuran antar warga. Mungkin karena di Indonesia ini memiliki banyak suku sehingga ketika suku yang berbeda itu ketemu maka ada suku yang tidak bisa menerimanya dan akhirnya terjadi pertentangan antar kedua suku tersebut. Tak hanya itu akhir – akhir ini juga banyak kejadian yang hampir serupa dengan pertentngan kedua suku tersebut yaitu tawuran antar sekolompok siswa yang berbeda sekolah hingga menimbulkan korban kematian akibat tawuran tersebut.
Kenapa hal itu bisa terjadi? Siapa yang bertanggung jawab atas kejadian teresbut? Siapa yang harus disalahkan?

Asumsi saya kenapa bisa terjadinya sebuah pertentangan sosial seperti terjadinya tawuran antar kelompok karena biasanya timbul dari masalah kecil dan sepele lalu  bubuyutan” ujarnya. Jadi sebenarnya karena hal – hal yang sepele yang harusnya bisa diselesaikan diwaktu itu juga malah menjadi bumerang oleh kedua pihak karena memperbesar masalah kecil tersebut. Kalau harus yang bertanggung jawab yah sebenarnya kalau diliat dari kasus tawuran antara sekolah A dengan B, seharunya orang tua dan guru – guru dari kedua sekolah tersebut harus bisa berunding dan menyelasaikan masalah ini agar tidak terulang lagi kejadian tawuran ini. Dan siapa yang harus disalahkan sebenarnya mereka – mereka yang dulunya memperbesarkan masalah sepele tersebut.
masalah tersebut dibesar – besar sampai melibatkan antara banyak orang. Kemduain karena ada juga  orang yang beradu domba menjelek – jelekan kedua kelompok berbeda tersebut akhirnya kedua kelompok itu tidak bisa  menerimanya dan terjadilah tawuran.  Dan dari pengalaman pribadi saya ketika dulu masih sekolah SMP, ketika saya sedang berjalan pulang saya melihat beberapa kelompok yang berbeda sekolah saling adu mulut kemudian saling pukul hingga membuat keributan kemudian saya panik, lari dan minta bantuan ke warga setempat untuk menghentikan tawuran itu. Ketika tawurannya sudah dibubarkan oleh warga, saya sempat bertanya kepada salah satu warga kenapa kedua kelompok  itu bisa melakukan tawuran. “Hal itu sudah biasa, karena dari sekolah A memiliki rasa dendam ke Sekolah B, masalahnya itu karena ada salah satu siswa  sekolah A pernah dilabrak oleh sekolah B itupun kejadiannya sudah sepuluh dekade terakhir. Tapi masalahnya sampai saat ini masih dibawa – bawa dan belum bisa diselesaikan jadi kedua kelompok ini selalu jadi musuh

Minggu, November 15, 2015

Masyarakat Dengan Lingkup Yang Berbeda

(Analisis Tema Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan)



Secara umum, Pengertian masyarakat adalah sekumpulan individu-individu yang hidup bersama. 
Menurut ahli, Soerjono Soekanto. Masyarakat pada umumnya memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut ;
  • Manusia yang hidup bersama; sekurang-kurangny terdiri atas dua orang
  • Bercampur atau bergaul dalam jangka waktu yang cukup lama. Berkumpulnya manusia akan menimbulkan manusia baru. Sebagai akibat dari hidup bersama, timbul sistem komunikasi dan peraturan yang mengatur hubungan antarmanusia. 
  • Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan 
  • Merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan karena mereka merasa dirinya terkait satu sama lain. 

Dilihat dari menetapnya, masyarakat dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu masyarakat perkotaan dan masyarakat perdesaan. Masyarakat perkotaan yang mana kita ketahui itu selalu identik dengan sifat yang individual, matrealistis, penuh kemewahan,di kelilingi gedung-gedung yang menjulang tinggi, perkantoran yang mewah, dan pabrik-pabrik yang besar. Sedangkan masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang pada umum nya masih memegang nilai-nilai cultural kebudayaan dan adat-adat yang leluhur mereka ajarkan. Dari masing – masing dari kedua golongan ini memiliki sifat kehidupan yang berbeda. Untuk mengetahui kedua sifatnya, bias dilihat dari ciri – cirinya.
Ciri – Ciri Masyarakat Perkotaan        :
a.       Biasanya banyak warga kota yang individualisme tanpa mementingkan orang lain.
b.      Lebih sering terkena oleh dampak globalisasi.
c.       Tidak taat pada aturan
d.      Suka bertindak seenaknya
e.       Memiliki penduduk yang banyak
f.       Dapat mengurus dirinya sendiri tidak tergantung pada orang lain
g.      Jalan pikiran yang rasional
Ciri – ciri Masyarakat Pedesaan          :
a.       Sederhana
b.      Menjunjung tinggi norma – norma yang berlaku didaerahnya
c.       Sering ketergantungan terhadap orang lain
d.      Suka tidak percaya terhadap orang kota
e.       Demokatis dan religious
f.       Lugas/ berbicara apa adanya


Dapat disimpulkan bahwa kedua golongan ini memiliki cara hiidup yang bertolak belakang baik itu dari lingkungannya, kebiasaannya, budaya, perilakuknya, pola pikirnya hingga jumlah pendudukpun berbeda. Masyarakat kota lebih cenderung memikirkan terhadap perkembangan jaman, sedangkan masyarakat lebih tradisional meski mengikuti perkembangan jaman juga tetapi masyarakat pedesaan terpaku pada adat dan kebudayaan. Sebetulnya masyarakat kota juga memiliki adat dan budaya tetapi karena banyak budaya yang masuk dari luar sehingga budaya dari masyarakat kota tidak terlalu kental.
Referensi :



Saling Menghargai Salah Satu Ajaran Islam

(Analisis Tema Pelapisan Sosial Dan Kesamaan Derajat)

Manusia dikatakan mahluk sosial yaitu mahluk yang di dalam hidupnya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh manusia lain. Manusia dikatakan mahluk sosial, juga di karenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain. Ada kebutuhan sosial (social need) untuk hidup berkelompok dengan orang lain. Seringkali didasari oleh kesamaan ciri atau kepentingan masing-masing. Dengan demikian sesama manusia harus saling memiliki rasa mengasihi, menghormati agar selalu tentram, damai dan bisa saling bantu. Bayangkan jika banyak permusuhan dengan sesama, maka tidak akan terbentuk kerjasama juga sulit untuk mendapatkan hidup yang tentram.


Apabila dilihat dari sudut pandang ekonomi, orang itu tergolong dalam 3 golongan yaitu orang yang kaya sekali, orang yang menengah dan orang yang melarat. Seperti yang diutarakan oleh Aristoteles "Dalam tiap negara terdapat tiga unsur, yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat sekali, mereka yang melarat sekali dan mereka yang berada ditengah-tengahnya.” Indonesia adalah negara dengan masyarakat yang memiliki kriteria seperti yang dijelaskan oleh Aristoteles. Tetapi hal ini membuat sebagian dari mereka yang berada digololngan kaya sekali memiliki sikap angkuh, sombong, dan tidak memiliki rasa empati. Dan banyak dari mereka yang berada digolongan bawah terasa terinjak injak harga dirinya karena sikap dan tingkah laku para golongan atas.



Dalam Islam kesamaan derajat antar manusia merupakan ajaran pokok Islam, dengan demikan Allah menciptakan manusia menjadi berbagai bangsa dan etnis agar mereka saling mengenal, saling mengasihi dan saling menolong. Semua manusia adalah keturunan Adam yang diciptakan dari tanah. So, untuk sebagian orang yang berada di golongan atas janganlah bersombong, menghina antar sesama karena hal itu sangat tidak pantas dan Allah sangat membenci orang seperti itu. Seperti dalam Surah Al-Hujurat ayat 13 yang artinya:

 “Wahai manusia, sesungguhnya Aku menciptakan kamu sekalian terdiri dari laki-laki dan perempuan, dan Aku menjadikan kalian berbagai bangsa dan berbagai suku agar kalian saling mengenal, sesungguhnya paling mulya kalian di sisi Allah adalah ketaqwaan kalian, sesungguhnya Allah maha Mengetahuai dan maha Waspada”.
Maka dari itu Islam mengukur derajat seseorang berdasarkan tingkat ketaqwaanya bukan dari mereka orang yang kaya sekali, menengah dan melarat sekali. So, tidak ada yang perlu lagi dibedakan. Karena dipandangan Allah S.W.T manusia itu semuanya sama.
Referensi :


Rabu, November 11, 2015

Dampak Dari Ketidakjujuran Pejabat Tinggi

(Analisis Tema Warga Negara dan Negara)

Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama muslim, begitupun dengan orang – orang yang menduduki kursi tertinggi di dalam pemerintahan pasti mereka adalah orang – orang muslim. Dan mereka juga seharusnya sudah tau larangan – larangan dalam  islam, salah satunya bahwa orang muslim itu tidak boleh menghianati apa yang telah diamanatkan kepadanya. Dan hal ini sudah jelas ada didalam Al- Quran salah satunya dalam Surat Al – Anfal Ayat 27 yang berbunyi “Hai orang – orang yang beriman, janganlah kamu menghianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu menghianati amanat – amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” Tetapi beberapa pejabat tinggi yang melakukan kecurangan dalam tugasnya, seakan mereka mengabaikan isi dari ayat tersebut dan semakin terus melakukan kecurangan seperti tidak menjalankan sistem pemerintahan dengan bersih dan transparan, melakukan korupsi waktu juga korupsi uang rakyat, dll. Padahal dalam salah satu ayat Al-Quran juga diterangkan bahwa “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”(QS Ar-Rum/30: 41.) Dengan demikian jika seorang pemimpin atau pajabat tinggi melakukan hal – hal yang dilarang Allah S.W.T, seperti melakukan korupsi uang, apalagi uang yang dikorupsinya titipan dari rakyat maka secara tidak sadar akan ada peringatan dari Allah S.W.T seperti terjadinya bencana, musim hujan atau musim panas yang terus menerus melebihi jangka waktu yang biasanya, dll.

Korupsi merupakan hal yang sudah tidak asing lagi bagi suatu negara, khususnya di negara Indonesia. Bagi Indonesia sepertinya korupsi ini sudah dijadikan sebagai budaya bangsa. Kenapa demikian? Karena 10 tahun kebelakang, banyak kasus – kasus korupsi yang muncul sampai sekarangpun yang melakukan korupsi semakin bertambah dan kasus – kasus tersebut masih banyak yang belum selesai. Terutama para pejabat tinggi yang melakukan korupsi selalu bertambah meski sebagian koruptor pejabat tinggi tersebut sudah tertangkap oleh pihak yang berwajib tetap saja para pejabat yang lainnya tidak gentar malah mereka meneruskan korupsinya. Mungkin saja karena pidana yang diberikan bagi koruptor terlalu ringan, sehingga masih banyak yang melakukan korupsi.


Entahlah, saya pikir para koruptor ini memiliki hati yang buta tidak memilki rasa takut lagi dan mereka pikir bahwa hidup itu untuk di dunia saja! Apakah para koruptor itu tidak menyadarinya jika dengan melakukan korupsi akan membuat orang lain merugi. Jika koruptornya pejabat tinggi maka rakyatlah yang akan jadi korbannya. Yang seharusnya rakyat itu memiliki hak penuh untuk sejahtera tetapi para koruptor malah merampasnya sehingga banyak rakyat yang menderita karena masih miskin, masih kelaparan sampai yang mau berobat juga masih ada yang dipersulit. Selain naik atau turunnya harga barang dan jasa, dampak korupsi juga mengakibatkan jatuhnya mutu barang dan jasa. Para perusahaan menyediakan barang dan jasa dengan tidak memperhatikan mutu dan penampilan karena telah menyuap para elit atau pejabat ataupun karena pejabat telah memeras mereka untuk seperti itu. Hal ini sering mengakibatkan dampak korupsi yang lebih besar lagi yaitu kekacauan dalam suatu kelompok bahkan negara yang sekarang ini tanpa kita rasa  terjadi di Indonesia.

Sebenarnya masih banyak dampak dampak lain dari korupsi khususnya yang terjadi di Indonesia, akan tetapi, perlu kita lihat bahwa dampak korupsi diatas merupakan dampak utama yang sudah sangat menghancurkan negara Indonesia ini yang akan melahirkan dampak dampak korupsi lainnya.











Rabu, Oktober 14, 2015

Pemuda Sebagai Jantung Bangsa

(Analisis Tema Pemuda dan Sosialisasi)

Melihat realitas  Bangsa Indonesia saat ini sangatlah tidak mencerminkan sebagai negara yang katanya sudah merdeka. Karena kesejahteraan masyarakat Indonesia yang tidak merata sehingga terjadi kasus – kasus kriminal dan selalu meningkat setiap tahunnya. Dan seharusnya yang beranggung jawab semua ini adalah orang – orang yang duduk di lembaga tertinggi yaitu lembaga pemerintahan. Harapan saya dalam waktu dekat ini semoga banyak pemuda – pemuda yang terlahir menjadi seorang pemimpin yang memiliki iman yang kuat, amanah, dan bisa mengimplementasikan sistem pemerintahan Islam di era modern ini, karena saya yakin dengan menerapkan sistem pemerintahan islam ketika jaman Rasulullah negara Indonesia akan maju dan stabil dalam segi apapun. Akan tetapi harapan besar saya ini sepertinya hanya akan menjadi angan – angan belaka saja, karena melihat pemuda saat ini mereka sudah menghlangkan kepercayaan masyarakat terhadap kaum muda, yang seharusnya tidak mereka lakukan oleh kaum muda. Saat ini banyak generasi muda yang terlibat dalam kasus pembunuhan, narkoba, sex bebas, bahkan erlibat dalam geng motor yang membuat masyarakat resah.

Jika mengacu pada arti pemuda yang sebenarnya bahwa pemuda itu merupakan harapan bangsa karena akan memajukan suatu bangsa dan negara di masa yang akan datang adalah generasi muda pada saat ini, untuk itu generasi saat ini harus mempersiapkan diri dimasa yang akan datang, untuk melanjutkan estapea perjuangan terdahulu. Generasi muda juga dituntut untuk bisa memperbaiki segala kekurangan sebuah negara, baik dari sektor politik, ekonomi, budaya dan lain sebagainya.

Apakah para pemuda – pemuda  sekarang yang sangat miris karena prilaku mereka yang tidak mencerminkan seorang pemuda masih bisa dikatakan sebagai seorang pemuda bangsa? Tidak.

Siapakah yang akan mengisi posisi-posisi penting parlemen, legislatif, dan kursi kepemimpinan di masa depan kalau bukan pemuda sekarang? Tapi apakah generasi-generasi lemah saat ini yang akan dijadikan tumpuan bangsa ini? Untukmu pemuda, mari bergerak, mari peduli terhadap lingkungan. Sesungguhnya peradabadan Indonesia membutuhkan pejuang – pejuang bangsa yang tangguh, kokoh iman nya. Bukan generasi apatis yang minim kepekaan.
Untuk memperbaiki prilaku generasi muda saat ini, alangkah baiknya pemerintah terus bertindak. Sebagaimana yang ditegaskan dalam UU No. 40/2009 Pasal 9 dan 13 Tentang Kepemudaan, ditegaskan bahwa pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat bersinergi dalam pelayanan kepemudaan dalam upaya pemberdayaan. Sedangkan pada Pasal 7 dan Pasal 8, pelayanan kepemudaan di arahkan untuk menumbuhkan patriotisme, dinamika, budaya prestasi, dan semangat profesionalitas; dan meningkatkan partisipasi dan peran aktif pemuda dalam membangun dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Sedangkan pada Pasal 8, disebutkan bahwa strategi pelayanan kepemudaan adalah bela negara; kompetisi dan apresiasi pemuda; peningkatan dan perluasan memperoleh peluang kerja sesuai potensi dan keahlian yang dimiliki; dan pemberian kesempatan yang sama untuk berekspresi, beraktivitas, dan berorganisasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. peningkatan kapasitas dan kompetensi pemuda; pendampingan pemuda; perluasan kesempatan memperoleh dan meningkatkan pendidikan serta keterampilan; dan penyiapan kader pemuda dalam menjalankan fungsi advokasi dan mediasi yang dibutuhkan lingkungannya.




Dengan membaca artikel ini mudah – mudahan pembaca bisa tergugah hatinya untuk ikut andil dalam memajukan generasi – generasi muda. Caranya mungkin bisa dengan mengawasi para pemuda, bisa menegur sapa apbila pemuda tersebut melakukan hal yang tidak sepatutnya untuk dilakukan dan melakukan kegiatan yang bersifat sosialasi untuk para pemuda.



Referensi :

 




Tiga Aspek Yang Mengkokohkan Bangsa

(Analisis Tema Individu, Keluarga dan Masyarakat)


Dewasa ini banyak terjadi kerusuhan – kerusuhan hingga terjadi pada kejahatan kriminal di seluruh negara, termasuk di Negara Indonesia sehingga menyebabkan kekacauan bagi negara tersebut. Dan yang menyebabkan kerusuhan - kerusuhan ini biasanya dilakukan oleh para remaja dari anak – anak SMP hingga Mahasiswa, tetapi ada juga sebagian orang tua yang menyebabkan terjadinya kerusuhan. Dengan demikian suatu negara tidak akan aman dan tentram jika masyarakatnya selalu menimbulkan kekacauan. Meski yang seharusnya pemerintah yang bertanggung jawab penuh untuk menertibkan rakyatnya, tetapi jika rakyatnya tidak mau diajak kerjasama untuk tertib maka akan susah juga suatu negara memiliki suasana yang nyaman, aman dan tentram.
Dengan demikian semuanya harus dimulai dulu dari diri sendiri yang kemudian dibimbing oleh keluarga terutama orang tua agar membentuk masyarakat yang madani yaitu penuh menjunjung tinggi nilai, norma, hukum yg ditopang oleh penguasaan iman, ilmu, dan teknologi yg berperadaban. Agar terciptanya hal itu maka individu, keluarga dan masyarakat juga harus saling melengkapi. Karena individu tidak bisa berdiri sendiri jika tidak adanya keluarga dan masyarakat.
Dibawah ini merupakan beberapa peran – peran dari individu, keluarga dan masyarakat.
Individu
Menurut Marthen Luther individu berasal dari kata individum (latin), yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Secara konsep Sosiologis bahwa manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
Beberapa tugas yang dimiliki oleh suatu individu :
a.       Menuntut ilmu pengetahuan, merekayasa teknologi serta memanfaatkannya untuk kemakmuran dan kesejahteraan. Kesadaran tersebut mendoronnya untuk belajar. Proses belajar berarti proses perubahan sikap dan prilaku dengan mendapatkan pengalaman dan pelatihan.
b.      Menghiasi diri dan budi pekerti dengan baik serta akhlak yang terpuji, setiap tindakan dan perbuatan dalam kehidupan bermasyarakat selalu bercermin pada keindahan dan keelokan budi pekerti maka akan tercipata kesejukan dalam kehidupan bermasyarakat

Oleh karena itu sebagai seorang invididu kita harus mampu bersosialisasi dan mengaktulisasikan diri kita dengan lingkungan dan hidup berdampingan satu sama lain.Karena pada kenyataan bahwa hidup sebagai seorang manusia tidak bisa sendirian kita membutuhkan bantuan dan pertolongan dari orang lain atau lebih dikenal dengan isitilah“Gregariousness”. Kita butuh bantuan orang lain begitu juga orang lain membutuhkan kita

Keluarga
Duvall dan Logan ( 1986 ) : Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
Sebuah keluarga akan dianggap berhasil apabila bisa hidup bermasyarakat dan menumbuhkan kepribadian yang baik kepada seorang anak. Selain itu juga keluarga berfungsi sebagai berikut :
a.       Fungsi Keagamaan
b.      Fungsi Biologis
c.       Fungsi Sosial
d.      Fungsi Pendidikan
e.       Fungsi Pemeliharaan
f.       Fungsi Ekonomi

Masyarakat
Masyarakat adalah suatu istilah yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari, aa masyarakat kota, masyarakat desa, masyarakat ilmiah, dan lain-lain. Dalam bahas Inggris dipakai istilah society yang berasal dari kata latin socius, yang berarti “kawan” istilah masyarakat itu sendiri berasal dari akar kata Arab yaitu Syaraka yang berarti “ ikut serta, berpartisipasi”.
Masyarakat dapat dikelompokan berdasarkan ras, suku dan keturunannya selain itu masyarakat juga bisa dibedakan menurut mata pencaharian di wilayahnya. Masyarakat dapat berjalan apabila seluruh komponen di dalamnya berjalan dengan baik. Jika salah satu komponen itu tidak berjalan semestinya maka yang terjadi adalah keruntuhan di dalam masyarakat itu. Contoh komponen yang dimaksud misalnya adalah keluarga. Apabila dalam kehidupan keluarga tidak harmponis maka akan menghadirkan pribadi bermasalah yang berpotensi menghancurkan seluruh masyarakat. Oleh karena itu beberapa aturan tentang persamaan harus dimasukan untuk mengakomodir dan mengatur masyarakat. Aturan-aturan tersebut dibuat dan diterapkan oleh pemimpin. Itu lah sebebnya seorang pemimpin haruslah cakap dalam melaksanakan tugasnya, bijak dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat di dalamnya. Bila hal-hal tersebut tidak dipenuhi maka akan timbul perselisihan pendapat, protes warga hingga demonstrasi yang bertujuan untuk menurunkan jabatan pemimpin masyarakat.
Masyarakat Indonesia sangat beraneka ragam sehingga fungsi hukum di dalam masyarakat juga beraneka ragam tergantung keadaan masyarakat tersebut. Fungsi hukum di dalam kelompok masyarakat yang belum maju tentu saja berbeda dengan fungsi hukum pada masyarakat yang sudah maju.
Fungsi hukum secara umum dalam masyarakat, diantaranya :
a. Fungsi Menfasilitasi
Hukum berfungsi menfasilitasi pihak-pihak tertentu sehingga tercipta suatu ketertiban.

b. Fungsi Represif
Hukum digunakan oleh penguasa elite sebagai alat untuk mencapai tujuan mereka

c. Fungsi Ideologis
Hukum berfungsi menjamin pencapaian legitimasi, dominasi, hegemoni,
kemerdekaan maupun keadilan dalam hidup bermasyarakat.


d. Fungsi Reflektif
Hukum berfungsi merefleksi keinginan bersama di dalam masyarakat sehingga hukum menjadi bersifat netral


Referensi :
- Materi ISD dari Bapak Widyo Nugroho



Selasa, Oktober 06, 2015

Tanggung Jawab Sang Pewaris Budaya

(Analisis Tema Penduduk, Masyarakat, Kebudayaan)


Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Tak hanya itu Indonesia juga terkenal dengan negara yang kaya akan budayanya. Dengan jumlah penduduk yang menduduki urutan 4 terbesar se-dunia juga terdapat lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa di Indonesia. Kebudayaan lokal Indonesia dengan banyaknya keanekaragaman akan menjadi suatu kebanggaan bagi warga Indonesia sekaligus akan menjadi tantangan juga bagi penduduk Indonesia untuk mempertahankannya. Banyak hal kenapa keanekaragaman budaya di Indonesia ini menjadi suatu kebanggaan, yaitu Indonesia memiliki daya tarik tersendiri bagi penduduk dibelahan dunia karena tidak sedikit dari penduduk negara lain yang ingin mempelajari budaya Indonesia. Karena mereka beranggapan bahwa kesenian dan kebudayaan Indonesia begitu unik dan menarik untuk dipelajari.
Sebagai ahli waris budaya Indonesia dari nenek moyang kita, maka kita harus punya rasa kepedulian dan rasa memiliki juga tanggung jawab agar warisan budaya ini bisa tetap ada dan menjadi salah satu keungulan Bangsa Indonesia.
Sering terdengar sayup-sayup mengenai isu dan berita - berita di media bahwa budaya Indonesia sudah banyak yang dicuri, kemudian banyak yang di adopsi oleh negara lain dan mengklaim bahwa budaya tersebut milik mereka. Padahal pada kenyatannya budaya tersebut milik Bangsa Indonesia. Terus siapa yang bertanggung jawab atas pencurian budaya ini? Tentunya apabila kita sadar bahwa kita ikut terlibat atas dicurinya budaya lokal, karena kita khilaf tidak menjaga dan melestarikannya. 
Dibawah ini ada beberapa cara untuk mengatasi permasalahan seperti ini agar budaya lokal Indonesia tidak dicuri lagi oleh negara lain.
Hal - hal yang dilakukan oleh masyarakat untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya, diantaranya dengan 2 metode :
a.       Culture Experience. Merupakan metode pelestarian budaya dengan cara terjun langsung terjun kelapangan. Misalnya dari Suku Sunda daerah Jawa Barat yang banyak keseniannya salah satunya Wayang Golek yaitu boneka kayu yang dimainkan berdasarkan karakter tertentu dalam suatu cerita pewayangan yang dimainkan oleh dalang. Setidaknya sebagai masyarakt yang peduli akan warisan budaya, minimal kita selalu melihat pertunjukan wayang golek terus mencoba memainkannya atau membua wayang goleknya sehingga bisa semakin banyak wayang goleknya dan masyarakat akan semakin tau tentang Wayang Golek




 b.      Culture Knowladge Merupakan metode pelestarian budaya dengan cara membuat pusat informasi kebudayaan. Dengan demikian akan mempermudah masyarakat dalam mencari tahu tentang kebudayaan. Cara ini akan menjadi edukasi bagi para pelajar, keluarga tentunya masyarakat sekitar khususnya penduduk di Indonesia. Selain akan menjadi edukasi juga dapat menjadi sarana wisata bagi para wisatawan yang ingin mencari tahu serta ingin berkunjung ke Indonesia dengan mendapatkan informasi dari pusat kebudyaan tersebut.Ada beberapa cara yang sederhana dalam melesarikan warisan budaya, yaitu :
1.  Memajukan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam budaya  lokal Indonesia.
2.  Selalu menggunakan baju – baju adat dari setiap daerah.
3. Jangan sering mengikuti budaya asing sehingga budaya sendiri dilupakan.
4. Terus mempertahankan budaya lokal agar tidak punah.
5. Melakukan penyuluhan mengenai budaya lokal kepada calon – calon generasi    bangsa Indonesia.
6. Membuat program kerja yang bertema kebudayaan daerah.

Dengan penjelasan diatas mengenai bagaimana kita bisa menjaga dan melestarikan warisan bangsa, semoga pembaca artikel ini hatinya bisa ikut terhanyut dan tergugah untuk ikut partisipasi dalam menjaga dan melestarikan budaya Indonesia.

Referensi : 




Senin, Juni 15, 2015

Demokrasi



DEMOKRASI
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang film dokumenter yang telah dibuat oleh saya bersama rekan – rekan saya. Sebelumnya saya akan memaparkan apa itu Demokrasi. Semuanya pasti sudah mengenal apa itu Demokrasi, bukan?.Demokrasi bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Indonesia adalah  salah satu Negara yang menganut sistem pemerintahan Demokrasi. 
Nah sekarang saya akan menceritakan film yang telah saya dan rekan-rekan saya buat. Berikut ini merupakan alur cerita film yang telah dibuat.
Gambar dibawah ini adalah ketika take ketika Kepala Desa dan anaknya yang sedang membicarakan tentang kekhawatiran anak Kepala Desa ketika dia diangkat menjadi seorang perangkat Desa di Desa Maju Mundur.       
Kekhawatiran tersebut terdengar oleh seorang warga Desa Maju Mundur, berita tersebut lansung menyebar ke seluruh desa dan bahkan sampai masuk ke acara berita Sekilas Info.
Berikut adalah tayangan berita yang terjadi di Desa Maju Mundur. Demo yang dilakukan oleh para warga terhadap Kepala Desanya yang diduga melakukan KKN atau kecurangan.
      Dibawah ini adalah seorang reporter berita Sekilas Info yang telah terhubung dengan dua rekannya di studio. 
      Reporter tersebut sedang  mewawancarai salah seorang warga Desa Maju Mundur yang sedang menyaksikan langsung kejadian demo yang dilakukan warga terhadap Kepala Desa. Warga tersebut menceritakan bahwa dia setuju atas demo tersebut.
 
            Gambar dibawah ini merupakan seorang narator yang menjelaskan demokrasi yang baik itu seperti apa.
          Ini merupakan contoh demokrasi yang baik. Tindakan Kepala Desa yang ingin menyelesaikan semua permasalahan secara musyawarah atau mufakat antara Kepala Desa dan para warganya, serta pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.
            Kepala Desa yang didampingi oleh anak dan sekretarisnya melakukan musyawarah atau mufakat bersama para warganya.
          Setelah melakukan musyawarah atau mufakat didapat suatu hasil akhir atas kesalahpahaman para warga terhadap Kepala Desa yang diduga melakukan KKN atau kecurangan dalam pengangkatan anaknya menjadi salah seorang perangkat desa.

      Sekian cerita film yang telah dibuat. Semoga bermanfaat bagi rekan-rekan dalam menghadapi sebuah permasalahan atau kesalahpahaman ya ng terjadi dan untuk bahan belajar agar mencari tahu kebenaran sebelum mengambil keputusan.
Berikut adalah link film yang telah dibuat :
http://youtube.com/watch?v=ceugXTSM7Jg

Disusun Oleh :
1.      Asra Maulana
2.      Dea Jatnika Sya’bani
3.      Eunike Fedora Sihombing
4.      Neila Kamela
5.      Mohamad Mabina Faiz Khabiby
6.      Siska Karmilah

Kelas : 1ID05
Fak/Jur : Teknologi Industri/ Teknik Industri
UNIVERSITAS GUNADARMA


Copyright @ 2013 PEREMPUAN PERINDU SYURGA.