(Analisis Tema Warga Negara dan Negara)
Indonesia merupakan
negara yang mayoritas penduduknya beragama muslim, begitupun dengan orang –
orang yang menduduki kursi tertinggi di dalam pemerintahan pasti mereka adalah
orang – orang muslim. Dan mereka juga seharusnya sudah tau larangan – larangan
dalam islam, salah satunya bahwa orang muslim itu tidak boleh menghianati
apa yang telah diamanatkan kepadanya. Dan hal ini sudah jelas ada didalam Al-
Quran salah satunya dalam Surat Al – Anfal Ayat 27 yang berbunyi “Hai orang
– orang yang beriman, janganlah kamu menghianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan
(juga) janganlah kamu menghianati amanat – amanat yang dipercayakan kepadamu,
sedang kamu mengetahui.” Tetapi beberapa pejabat tinggi yang melakukan
kecurangan dalam tugasnya, seakan mereka mengabaikan isi dari ayat tersebut dan
semakin terus melakukan kecurangan seperti tidak menjalankan sistem
pemerintahan dengan bersih dan transparan, melakukan korupsi waktu juga korupsi
uang rakyat, dll. Padahal dalam salah satu ayat Al-Quran juga diterangkan bahwa “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan
karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian
dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”(QS Ar-Rum/30: 41.) Dengan demikian jika seorang pemimpin atau pajabat
tinggi melakukan hal – hal yang dilarang Allah S.W.T, seperti melakukan korupsi
uang, apalagi uang yang dikorupsinya titipan dari rakyat maka secara tidak
sadar akan ada peringatan dari Allah S.W.T seperti terjadinya bencana, musim
hujan atau musim panas yang terus menerus melebihi jangka waktu yang biasanya,
dll.
Korupsi merupakan hal
yang sudah tidak asing lagi bagi suatu negara, khususnya di negara Indonesia.
Bagi Indonesia sepertinya korupsi ini sudah dijadikan sebagai budaya bangsa.
Kenapa demikian? Karena 10 tahun kebelakang, banyak kasus – kasus korupsi yang
muncul sampai sekarangpun yang melakukan korupsi semakin bertambah dan kasus –
kasus tersebut masih banyak yang belum selesai. Terutama para pejabat tinggi yang
melakukan korupsi selalu bertambah meski sebagian koruptor pejabat tinggi
tersebut sudah tertangkap oleh pihak yang berwajib tetap saja para pejabat yang
lainnya tidak gentar malah mereka meneruskan korupsinya. Mungkin saja karena
pidana yang diberikan bagi koruptor terlalu ringan, sehingga masih banyak yang
melakukan korupsi.
Entahlah, saya pikir
para koruptor ini memiliki hati yang buta tidak memilki rasa takut lagi dan
mereka pikir bahwa hidup itu untuk di dunia saja! Apakah para koruptor itu tidak
menyadarinya jika dengan melakukan korupsi akan membuat orang lain merugi. Jika
koruptornya pejabat tinggi maka rakyatlah yang akan jadi korbannya. Yang
seharusnya rakyat itu memiliki hak penuh untuk sejahtera tetapi para koruptor
malah merampasnya sehingga banyak rakyat yang menderita karena masih miskin,
masih kelaparan sampai yang mau berobat juga masih ada yang dipersulit. Selain naik atau turunnya
harga barang dan jasa, dampak korupsi juga mengakibatkan jatuhnya mutu barang
dan jasa. Para perusahaan menyediakan barang dan jasa dengan tidak
memperhatikan mutu dan penampilan karena telah menyuap para elit atau pejabat
ataupun karena pejabat telah memeras mereka untuk seperti itu. Hal ini sering
mengakibatkan dampak korupsi yang lebih besar lagi yaitu kekacauan dalam suatu
kelompok bahkan negara yang sekarang ini tanpa kita rasa terjadi di
Indonesia.
Sebenarnya masih banyak dampak
dampak lain dari korupsi khususnya yang terjadi di Indonesia, akan tetapi,
perlu kita lihat bahwa dampak korupsi diatas merupakan dampak utama yang sudah
sangat menghancurkan negara Indonesia ini yang akan melahirkan dampak dampak
korupsi lainnya.
Referensi : http://www.apapengertianahli.com/2015/02/pengertian-korupsi-dampak-korupsi-cara-mengatasi-korupsi.html
0 komentar:
Posting Komentar