Kamis, Januari 15, 2015

Filled Under:

Cerpen "Kosan Tua"

Kosan Tua

Deringan telepon membangunkanku dalam keheningan sepertiga malam. Kejapan mata tak membuatku untuk beranjak dari tempat tidur. Saat deringan telepon itu berhenti sendiri rasanya mata ini serasa berat dan ingin sekali kupejamkan sampai datangnya terik matahari. Matapun tertutup dan mulai masuk ke dalam bawah sadar. Tapi apa daya saat deringan telepon pertama aku lupa mematikannya telepon itu berunyi lagi dan semakin keras deringan telepon itu. Akupun kejapkan kembali mata berat ini dan langsung mematikan telepon itu supaya tidak berdering lagi. Saat kusengaja menutup mataku, kurang lebih selama 15 menit aku masih tetap dalam keadaan sadar susah untuk mentidurkan kembali raga ini. Kubuka lagi mataku ini sambil memandang langit – langit kamar. Entah apa yang kubayangkan saat itu, aku melihat ada sekumpulan asap dalam kamarku. Tidak seperti asap biasanya yang muncul karena ada suatu penyebab, tapi asap ini tiba - tiba muncul dari lubang kecil pintu kamar kosan dan bergerak dengan lambat seakan asap tersebut membuat sebuah bentuk. Rasa takutpun muncul, mau mengucapkan katapun begitu susah seperti halnya orang yang gagap. Jantungpun berdebar- debar karena begitu kaget dan takut baru pertama melihat kejadian aneh speerti ini. Anehnya lagi kedua tangan aku susah untuk digerakkan, tanganku ini seperti ada yang menahan karena begitu beratnya untuk aku gerakkan. Aku hanya bisa membusungkn dada dan akhirnya setelah mencoba mengucapkan lafadz Allahuakbar, aku bisa mengeluarkan kata-kata itu dengan menggerakan bibirku. Kedua tangankupun bisa aku kembali gerakkan dan aku langsung mmeejamkan kedua mataku sambil seluruh badanku ditutup dengan selimut. Setelah kututup dengan selimut dalam pikiranku aku ingin kupakan kejadian itu, gak mau dipikir – pikir lagi dan aku anggap itu sebagai hal biasa. Dengan aku memikirkan hal itu, aku bisa tidur nyenyak sampai adzan subuh membangunkanku kembali untuk mengajak shalat fardu subuh di Masjid. Saat bangun subuh aku tak ingat kejadian sepertiga malam tadi. Ingat hal itu lagi ketika sedang menjalankan shalat subuh membayangkat kejadian hal itu. Sampai – sampai dalam aktivitas seharian itu aku selalu membayangkan kejadian hal itu dan selalu diselimuti oleh ketakutan.
Orang yang berada dikamar sebelahku mengatakan bahwa memang bangunan ini sudah lumayan cukup tua, jarang dihuni dan jarang dirawat pula bangunan ini. Tak heran apabila memang ada kejadian aneh seperti itu, entahlah karena aku belum pernah melihat hal – hal yang bersifat mistik. Jadi aku tak bisa menyimpulkan kejadian aneh itu seperti apa yang jelas ketika itu aku bener – bener merasakan keanehan yang sebelumnya belum pernah kualami.

Dengan selalu kita berikan energi positif pada bangunan tua ini, aku pikir tidak akan ada kejadian yang aneh lagi seperti itu. Dengan memperbanyak do’a, kemudian banyak membaca Alquran dalam bangunan ini dan memperbanyak ibadah insyAllah semuanya lancar lagi dan akupun bisa lebih merasa tenang.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 PEREMPUAN PERINDU SYURGA.