Kosan Tua
Deringan telepon membangunkanku dalam
keheningan sepertiga malam. Kejapan mata tak membuatku untuk beranjak dari
tempat tidur. Saat deringan telepon itu berhenti sendiri rasanya mata ini
serasa berat dan ingin sekali kupejamkan sampai datangnya terik matahari.
Matapun tertutup dan mulai masuk ke dalam bawah sadar. Tapi apa daya saat
deringan telepon pertama aku lupa mematikannya telepon itu berunyi lagi dan
semakin keras deringan telepon itu. Akupun kejapkan kembali mata berat ini dan
langsung mematikan telepon itu supaya tidak berdering lagi. Saat kusengaja
menutup mataku, kurang lebih selama 15 menit aku masih tetap dalam keadaan sadar
susah untuk mentidurkan kembali raga ini. Kubuka lagi mataku ini sambil
memandang langit – langit kamar. Entah apa yang kubayangkan saat itu, aku melihat
ada sekumpulan asap dalam kamarku. Tidak seperti asap biasanya yang muncul
karena ada suatu penyebab, tapi asap ini tiba - tiba muncul dari lubang kecil
pintu kamar kosan dan bergerak dengan lambat seakan asap tersebut membuat
sebuah bentuk. Rasa takutpun muncul, mau mengucapkan katapun begitu susah
seperti halnya orang yang gagap. Jantungpun berdebar- debar karena begitu kaget
dan takut baru pertama melihat kejadian aneh speerti ini. Anehnya lagi kedua
tangan aku susah untuk digerakkan, tanganku ini seperti ada yang menahan karena
begitu beratnya untuk aku gerakkan. Aku hanya bisa membusungkn dada dan
akhirnya setelah mencoba mengucapkan lafadz Allahuakbar, aku bisa mengeluarkan
kata-kata itu dengan menggerakan bibirku. Kedua tangankupun bisa aku kembali
gerakkan dan aku langsung mmeejamkan kedua mataku sambil seluruh badanku
ditutup dengan selimut. Setelah kututup dengan selimut dalam pikiranku aku
ingin kupakan kejadian itu, gak mau dipikir – pikir lagi dan aku anggap itu
sebagai hal biasa. Dengan aku memikirkan hal itu, aku bisa tidur nyenyak sampai
adzan subuh membangunkanku kembali untuk mengajak shalat fardu subuh di Masjid.
Saat bangun subuh aku tak ingat kejadian sepertiga malam tadi. Ingat hal itu
lagi ketika sedang menjalankan shalat subuh membayangkat kejadian hal itu. Sampai
– sampai dalam aktivitas seharian itu aku selalu membayangkan kejadian hal itu
dan selalu diselimuti oleh ketakutan.
Orang yang berada dikamar sebelahku
mengatakan bahwa memang bangunan ini sudah lumayan cukup tua, jarang dihuni dan
jarang dirawat pula bangunan ini. Tak heran apabila memang ada kejadian aneh
seperti itu, entahlah karena aku belum pernah melihat hal – hal yang bersifat
mistik. Jadi aku tak bisa menyimpulkan kejadian aneh itu seperti apa yang jelas
ketika itu aku bener – bener merasakan keanehan yang sebelumnya belum pernah
kualami.
Dengan selalu kita berikan energi
positif pada bangunan tua ini, aku pikir tidak akan ada kejadian yang aneh lagi
seperti itu. Dengan memperbanyak do’a, kemudian banyak membaca Alquran dalam
bangunan ini dan memperbanyak ibadah insyAllah semuanya lancar lagi dan akupun
bisa lebih merasa tenang.
0 komentar:
Posting Komentar